Contoh Resensi THE GREEN HORNET

1.    Identitas film :
•    Judul                            : THE GREEN HORNET
•    Sutradara                     : Michel Gondry
•    Tahun                           : 2011
•    Tokoh                           : Seth Rogen, Jay Chou, Christoph Waltz, Cameron Diaz
•    Tanggal rilis                   : 14 Januari 2011 (USA)
•    Penerbit                        : Original Film Feature Films, Original Film, Sony Pictures Entertainment
•    Bahasa dalam film          : Bahasa Inggris
•    Lamanya film                  : 119 menit
•    Lokasi pembuatan film     : 851 New Depot St, Los Angeles, California, USA

2.    Jenis film        :  Fiksi

3.    Kepengarangan     :
?    Latar belakang sutradara :
Michel Gondry, Dia dibesarkan di Versailles dengan keluarga yang sangat dipengaruhi oleh musik pop. Ketika ia masih muda, Gondry ingin menjadi pelukis atau penemu. Pada tahun 80-an ia masuk di sebuah sekolah seni di Paris di mana ia bisa mengembangkan keterampilan grafis dan di mana ia juga bertemu teman-teman dengan siapa ia menciptakan sebuah band pop-rock bernama Oui-Oui.
?    Latar belakang film :
The Green Hornet Film berformat 3D yang diadaptasi dari buku komik. Seth Rogen tampil sebagai penegak hukum tituler Britt Reid dan dibantu oleh Kato (yang diperankan oleh aktor Taiwan Jay Chou) dalam upayanya memerangi kejahatan. Pembuat film Perancis Michel Gondry menyutradarai film tersebut. Banyak pengeritik memberi penilaian negatif buat film itu dan Wall Street Journal menyebutnya sebagai "kekejaman".

4.    Ikhtisar / synopsis :
The Green Hornet menceritakan seorang pemuda bernama Britt Reid, putra dari seorang tokoh terkemuka yang dihormati dan dikagumi banyak kalangan. Kehidupannya sangat nyaman hingga suatu saat dia menemukan ayahnya meninggal secara misterius. Berteman dengan seorang seorang karyawan teladan dan jenius di perusahaan ayahnya, Kato, Britt melihat kesempatan untuk berbuat sesuatu yang berharga dalam hidupnya, yaitu memerangi kejahatan. Namun untuk melakukan semua itu, sebelumnya mereka (Britt dan Kato) memutuskan untuk menjadi seorang kriminal terlebih dahulu –protecting the law by breaking it, yang kemudian tim ini akan dirinya sebagai The Green Hornet. Menggunakan semua kepintaran dan keahliannya, Kato membuat sebuah persenjataan yang sangat hebat untuk The Green Hornet, disebut sebagai The Black Beauty, sebuah mobil tak terhancurkan yang dilengkapi dengan senjata api dan kekuatan yang sangat besar. Berkeliling dengan benteng berjalannya ini, dan perlengkapan fantastis yang juga diciptakan oleh Kato, The Green Hornet berhasil menghabisi semua penjahat yang mengacau di jalanan. The Green Hornet dan Kato dengan cepat menjadi perbincangan di masyarakat, sampai akhirnya mereka berhasil menyelamatkan sekretaris barunya Britt, Lenore Case, dan membawa mereka untuk berhadapan dengan seorang yang selama ini telah mengontrol dunia hitam di Los Angeles. Dia adalah Benjamin Chudnofsky. Namun orang ini juga tidak tinggal diam melihat sepak terjang The Green Hornet, dia memerintahkan seluruh kota dibawah pimpinannya untuk menghabisi pahlawan baru ini.
5.    Konflik :
Berteman dengan seorang seorang karyawan teladan dan jenius di perusahaan ayahnya, Kato, Britt melihat kesempatan untuk berbuat sesuatu yang berharga dalam hidupnya, yaitu memerangi kejahatan. Namun untuk melakukan semua itu, sebelumnya mereka (Britt dan Kato) memutuskan untuk menjadi seorang kriminal terlebih dahulu, yang kemudian tim ini akan dirinya sebagai The Green Hornet.

6.    Penilaian dan Ajakan :
Film ini cukup baik untuk disaksikan, namun meski demikian film ini merupakan fiktif belakang, akan tetapi sangat menyengkan untuk ditonton.
Bagi kalian yang suka dengan cerita superhero, sepertinya film ini sedikit tidaknya akan membuat rasa penasaran tentang siapa The Green Hornet dan apa saja yang bisa dia lakukan untuk membrantas kejahatan. Film ini dijadwalkan rilis di Amerika Utara dan UK tanggal 14 bulan ini dan di Australia tanggal 20 pada bulan ini juga. Kita tunggu saja bagaimana sepak terjang pahlawan baru ini di Indonesia, apakah berhasil ataukah gugur seperti film The Watcher.