Pada zaman dahulu, yang menjadi raja di kerajaan Mamenang adalah Prabu Jaya Baya. Prabu Jaya Baya memiliki tiga orang anak yang kesemuanya perempuan. Yang pertama bernama Dewi Pramesi, yang kedua bernama Dewi Sukesi, dan yang ketiga Dewi Sasanti.
Kecantikan ketiga putri Prabu Jaya Baya itu diketahui oleh seorang raja yang bernama Nirandha Kawaca. Nirandha Kawaca datang ke Memenang bersama pasukannya untuk melamar ketiga anak Prabu Jaya Baya itu. Oleh Prabu Jaya Baya, lamaran Nirandha Kawaca ditolak. Karna itu kerajaan diserang.
Kebetulan ditengah hutan ada seorang petapa yang sangat sakti bernama Resi Mayangkara. Kepada Resi Mayangkara inilah Prabu Jaya Baya datang meminta pertolongan.
Resi Mayangkara menyuruh ketiga muridnya untuk membantu Prabu Jaya Baya. Dan Prabu Jaya Baya menawarkan pada murid Resi Mayangkara itu, jika berhasil maka akan dinikahkan dengan ktiga anaknya.
Prabu Jaya Baya senang musuhnya telah pergi. Dan dia segera menikahkan putrinya kepada ketiga pangeran itu. Ketiga pangeran ini kemudian membawa istri masing-masing pulang ke kerajaan Purusangkara.
Malam ketiga setelah ketiga pangeran membawa istri-istrinya ke Kerajaan Purusangka, ada kejadian aneh. Ada cahaya yang masuk keperut Dewi Pramesti. Dan keesolan harinya, Dewi Pramesti membuncit petanda sedang hamil.
Pangeran Pujasangkara tak percaya secepat itu istrinya hamil. Dia dengan berat hati memulangkan istrinya. Dan kedua adiknya ikut memulangkan istri-istrinya.
Setelah hal itu, kerajaan purusangkara diserang oleh Nirandha Kawaca dengan menggunakan banjir yang besar.
Resi mayangkara kemudian mengabarkan tenggelamnya ketiga muridnya sekaligus kerajaan itu kepada Prabu Jaya Baya.
Dewi Pramesti yang mendengar berita itu sangat sedih. Tak lama kemudian, Dewi Pramesti yang sedang hamil itu meninggal dunia.
Prabu Jaya Baya sangat sedih melihat putrinya yang sedang hamil itu meninggal dan ia pergi bertapa untuk memohon pada dewa agar Dewi Pramesti dihidupkan lagi. Permintaannya itu pun dikabulkan, Dewi Pramesti kembali hidup.
Dewi Prameti menangis melihat lenyapnya ayahnya yang telah mengorbankan nyawanya untuk menghidupkannya.
Namun, semua telah menjadi keheandak mahakuasa. Dewi pramesti pun mengabulkan permintaan ayahnya yaitu ketika anknya lahir laki-laki diberi nama Anglingdarma.